Senin, 07 Agustus 2023

MEWASPADAI CAMPUR TANGAN RRC , Haruskah?

 by M Rizal Fadillah




31 Juli 2023



Undangan Presiden RRC Xi Jinping disambut sumringah dan dilaksanakan tanggal 27-28 Juli 2023. Pertemuan Jokowi-Xi Jinping diadakan di Chengdu dan menurut Kantor Berita Xinhua telah terbangun "kerjasama strategis". Xinhua mengutip pernyataan Xi Jinping "China bersedia mengambil kesempatan itu sebagai kesempatan untuk memperdalam kerjasama strategis Indonesia-Tiongkok".


Sebagaimana biasa kebahagiaan itu juga ditumpahkan oleh "Duta China" Luhut Binsar Panjaitan. Ia menilai sempurna kerjasama Indonesia-Tiongkok. Dengan bahasa diplomatik "kerjasama strategis komprehensif". Menurut Menlu Retno Marsudi pertemuan itu bertepatan dengan 10 tahun kerjasama kemitraan yang terjalin antara kedua negara. 


Fikiran terpaksa melayang mundur ke belakang saat Ketua CC PKI DN Aidit dahulu diundang oleh Mao Zedong ke China. 10 tahun kerjasama erat antara China dan PKI. Pemilu 1955 PKI sukses menjadi 4 besar pemenang Pemilu. Pada 5 Agustus 1965 DN Aidit bertemu dengan Mao Zedong di Beijing dalam rangka "kerjasama strategis" dan mendiskusikan kesiapan untuk pengganti Presiden Soekarno. Menurut dokter China, Presiden Soekarno sakit cukup berat. Sebentar lagi "selesai".


DN Aidit melaporkan kondisi Indonesia dan agenda PKI untuk merebut kekuasaan. Juga melaporkan pergerakan dari tokoh sayap kanan yang ditakuti PKI yaitu AH Nasution. Mao Zedong bertanya dan memberi arahan. Kemudiannya terjadi peristiwa G 30 September. PKI mencoba kudeta dan memfitnah tentara. 


Menurut peneliti Taomo Zhou atas gerakan 30 September tersebut Mao Zedong tidak tahu sedangkan menurut ilmuwan Chekoslovakia Victor Miroslav Fic, arahan Mao Zedong adalah "habisi para jenderal dan perwira senior itu dalam sekali pukul". Keberadaan Dewan Militer disampaikan DN Aidit kepada Mao Zedong. PKI menyusup ke Angkatan Darat, Angkatan Udara dan pasukan pengawal Presiden Cakrabhirawa. 


Meski tidak berhubungan tetapi undangan Xi Jinping 27-28 Juli 2023 untuk membangun "kerjasama strategis komprehensif" perlu diwaspadai. Benar utamanya kerjasama itu berkaitan dengan bidang ekonomi dengan "8 Kesepakatan" namun sejauh mana komprehensivitas itu tidak nyambung dengan aspek politik ? Peran RRC yang semakin dalam dapat menghegemoni. Indonesia terancam. 


Adakah Jokowi melaporkan situasi politik di Indonesia tentang penggantian Presiden yang sebentar lagi "selesai" dan pergerakan sayap kanan dengan tokoh yang ditakuti Jokowi Anies Baswedan ? Lalu 10 tahun itu bukanlah kerjasama masa rezim Jokowi berkuasa ? Saat rakyat khawatir pada kebangkitan "Neo PKI" maka mengundang peran besar RRC adalah kegilaan politik. 


Apalagi IKN "diserahkan" kepada RRC ditambah hilirisasi energi terbarukan, kesehatan dan riset ketahanan pangan. Ketika rakyat menentang kepindahan IKN Jokowi justru memaksakan kehendaknya. Kini secara "strategis dan komprehensif" diserahkan pada China. Dimulai dari permintaan Jokowi agar China mendisain IKN. Berarti disain ulang sesuai kepentingan RRC mengubah disain awal. 


Indonesia dijual dengan harga murah dengan bahasa "investasi" kepada China oleh Jokowi. Bahaya penjajahan RRC berada di depan mata. Rakyat Indonesia yang berideologi Pancasila tidak boleh membiarkan kebijakan gila dari para penghianat negara. 


Berjuang melawan kejahatan adalah kewajiban. 


DN Aidit setelah 10 tahun kerjasama diundang Mao Zedong kini Jokowi diundang Xi Jinping setelah 10 tahun kerjasama. Keduanya berada diakhir masa kekuasaan rezim. Perlu pengganti atau penerus. Dulu Mao Zedong-DN Aidit di awal Agustus, kini Xi Jinping-Jokowi di akhir Juli. Dulu Soekarno menjadi pelindung PKI, kini Jokowi tidak pernah mengutuk PKI. 


Apakah Jokowi gak mikir akan bahaya China atau memang Jokowi agen China ?


*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan 


Bandung, 31 Juli 2023


Penjelasan Pak Harto 



IDIEOLOGI KOMUNIS SEPANJANG SEJARAH


Rakyat menilai  pembrontakan PKI Madiun dan G30S/PKI adalah murni peristiwa perang jadi tak bisa dikatakan yang kalah perang jadi korban HAM karena dalam peperangan pasti di kedua belah pihak banyak jatuh korban tewas dan luka. 


Andai saja PKI menang, mungkin muslim Indonesia nasibnya sama dengan 3 juta  muslim Champa Kamboja yang dibunuh dengan kejam oleh pasukan komunis Kmer Merah sepanjang kekuasaan polpot 1975 - 1979,  karena standar operasi kekejaman pasukan komunis diseluruh dunia sama yaitu Genosida bagi yang melawan komunis. (Baca Kekejaman komunis Polpot).


PKI yang berkuasa di jaman Soekarno juga banyak melakukan pelanggaran HAM seperti mendompleng  tentara membunuh rakyat sumatera barat yang protes menetang Soekarno mendirikan negara komunis Indonesia dalam peristiwa PRRI/Permesta. 


PKI juga jadi aktor utama pembubaran ormas Islam,  parpol islam seperti HMI, masyumi dan  memenjarakan aktifis islam,  ulama seperti Buya Hamka dll.


PKI juga yang mengendalikan Soekarno untuk menghabisi,  menyingkirkan dari pusat kekuasaan para eks pejuang Hizbullah dan Sabililah  yang berjasa, berjuang  bergrelya keluar masuk hutan  melawan Belanda dan menjaga kedaulatan Indonesia diseluruh wilayah jajahan Belanda  sehingga Belanda menyerah,  mengakui kedaulatan Indonesia  dalam perjanjian KMB.


Jika melihat sejarah global dunia di era tahun 1930 - 1970 gerakan komunis dunia sedang kuat kuatnya melakukan perebutan kekuasaan di seluruh kawasan benua, baik di Eropa, Asia, Afrika dan Benua Amerika. 

Yang berhasil menang perang dan berkuasa diantaranya di Rusia, Cina, Korea Utara, Jerman Timur, Vietnam, Kamboja, Laos, Kuba dll.


Negara yang berhasil menggagalkan pembrontakan komunis seperti Indonesia, Malaysia, Filipina dll. 


Negara yang terbelah dua akibat pembrontakan komunis seperti Korea utara -  Korea selatan, Jerman barat - Jerman timur sekarang bergabung lagi. 


Negara yang komunisnya masih melakukan pembrontakan hingga sekarang seperti Filipina.


Narasi Amien Rais


Berkaca dari peta sejarah tersebut kekuatan komunis tidak bisa di remehkan apalagi Cina yang sekarang jadi negara komunis terkuat dunia jadi mentornya rezim dan  memiliki hubungan istimewa yang  kuat dengan rezim dan partai berkuasa PDIP. 


Intrik intrik Cina, rezm dan PDIP untuk mengembalikan komunis berkuasa seperti di era  Soekarno bisa dikatakan sangat serius hal ini bisa dilihat dari indikator banyaknya kebijakan rezim  yang pro komunis Cina.


Seperti membanjirnya jutaan TKA Cina  yg diduga tentara merah cina  dicurigai upaya Cina mendaratkan pasukan ke Indonesia untuk persiapan perang. 


Bukan tidak mungkin China skenariokan  perang saudara di Indonesia dengan pasukan yang kuat untuk mengulang kemenangan nya  seperti perang saudara di China pada awal kekuasaan Komunis Cina di era Mao Zedong.


Ngototnya Pemerintah memindahkan Ibukota Negara ke kalimantan sebagai langkah strategis Cina memindahkan kekuasaan dari Jakarta ke Kalimantan agar ketika membuat  kebijakan yang pro komunis Cina akan  aman dari  segala gangguan demonstrasi penolakan Rakyat, aktifis dan mahasiswa.


Ingat Cina Ahok baru jadi gubernur DKI saja sudah melarang motor lewat jalan Sudirman Thamrin yang dinilai sebagai upaya menyingkirkan rakyat miskin dari ibukota, Kebijakan yang diskriminatif dan rasialis. 

Kemudian menggusur rakyat miskin dari kampung aquarium yang oleh Anies bekas gusuranya di bangun kan rumah Susun untuk warga yang di gusur ahok. 


Jadi komisaris pertamina harga BBM dinaikan dua kali lipat bahkan premium yang dibutuhkan rakyat kelas menengah kebawah dihilangkan. Ahok juga membubarkan FPI satu satunya ormas yang berani menentang bangkitnya komunis dan cina menguasai negara.


Saat ini rezim menunjuk Bos Sinar Mas  sebagai wakil Kepala pembangunan IKN dan mengerahkan para pengembang Cina seperti Ciputra, Lippo, Agung Sedayu, Podomoro, Sinar mas dll,  membangun besar besaran  pemukiman Cina di IKN untuk memindahkan jutaan rakyat Cina ke Ibukota Negara Baru. 


Jadi bisa dipastikan setelah IKN berdiri maka di Ibu kota pemerintahan  yang baru akan dikuasai Cina. Segala kebijakan negara dalam pemerintahan akan pro Cina. Mirip di Singapore. Nasib pribumi melayu jadi orang asing di tanah kelahiranya setelah Cina berhasil merebut kekuasaan dari bangsa melayu dengan cara halus.


Pribumi wajib cerdas, Jangan mengandalkan  Tentara dan polisi  untuk menjaga kedaulatan negara karena fakta disemua negara Tentara dan polisi hanya akan tunduk patuh jadi alat kekuasaan pemerintah, tak peduli siapapun yang berkuasa. Jadi ketika yang berkuasa oligarkhi Cina bukan tidak mungkin tentara dan polisi berpotensi dipakai sebagai alat penguasa,  berkhianat pada pribumi dan membunuh pribumi. 


Kasus Tedy Minahasa Jendral polisi aktif yang jadi sales narkoba, jadi kaki tangan jaringan mafia narkoba Cina bukti nyata betapa parahnya aparat yang sudah tidak memiliki integritas lagi. Bayangkan jendral polisi direkrut jadi bandar narkoba kemudian menggunakan fasilitas negara dan aparat negara jadi sales narkoba.


 Begitulah gambaran mengerikan bagaimana Cina mengendalikan bisnis haram yang hasilnya untuk membeli kesetiaan aparat, membeli bos parpol, membeli kebijakan negara, mengendalikan elit kekuasaan,  bahkan memborong kedaulatan tanah air yang sekarang 74% tanah Indonesia dikuasai Cina.


Maka bisa  dikatakan yang bisa menjaga kedaulatan negara adalah rakyat pribumi. 

Nasib pribumi Indonesia ditentukan oleh  hasil pemilu dan pilpres 2024. 

Jika oligarki Cina menang maka habislah riwayat pribumi.


Sri Mulyani : "Jika salah urus, negara bisa set back"



Oleh karena itu jangan remehkan pemilu. 

Pilih presiden amanah yang bisa menyelamatkan pribumi dari cengkeraman oligarki Cina. Jaga pemilu jangan sampai ada kecurangan. Bukan tidak mungkin kecurangan pemilu 2024 sudah direkayasa oleh oknum KPU, Bawaslu, aparat dan elit penguasa untuk memenangkan presiden boneka oligarki Cina. 


 Pikirkan matang matang nasib anak cucu bangsa jangan sampai sengsara di usir dari tanah kelahiranya. Rumusnya hanya satu, Tinggalkan partai politik dan Caleg dari parpol yang sudah di beli oleh oligarki Cina.


1. Lahirnya Kepres 17/2023. Inpres nomor 2/2023 dan Kepres 4/2023 yang baru di keluarkan Presiden saat ini ; Adalah fakta empirik bahwa KGB (Komunis Gaya Baru), Sah sudah eksis dan bangkit dari dalam kuburnya.


Meski ada 12 kasus pelanggaran HAM berat yang di munculkan, namun yg paling utama “the great target” nya adalah kejadin tragedi 1965.


2. Point utama nomor 1 di atas adalah ; Bagaimana secara tegas pemerintah telah membalik fakta sejarah, menjadikan PKI sebagai korban pelanggaran HAM berat yang pelakunya adalah TNI dan ummat Islam.


3. Tidak hanya sampai di situ, ke depan, Pemerintah melalui 16 kementrian dan 3 KL, akan melakukan program2 rehabilitasi, recovery, pelurusan sejarah, serta santunan uang trilyunan untuk anak-anak PKI.Konkritnya Uang pajak masyarakat, potongan gaji pajak, uang negara di perkirakan puluhan Trilyun bahkan bisa ratusan Trilyun akan di gunakan untuk merealisasikan program ini.

 Apakah itu berupa pembangunan monumen2 PKI, bangun rumah, kantor, PKI yg dulu di bakar massa, uang santunan, serta otomatis merubuhkan monumen Lubang Buaya dan sejenisnya di seluruh Indonesia. Bahkan kita jangan heran sebentar lagi, akan lahir bentuk iklan, film, sinetron, kurikulum sejarah “Plying Victim” versi PKI. PKI adalah korban pembunuhan, pemerkosaan, dan pelakunya adalah Ummat Islam bersama TNI.


4. Tiga hal di atas, bagi yang paham dan sadar adalah sangat tragis dan membahayakan bagi nasib bangsa ini kedepan. Satu langkah lagi, Indonesia akan menjadi negara KOMUNIS. Sesuai dgn ROAD MAP 50 Tahun CHINA RAYA thn 1980 yang lalu. 

Dimana China akan melakukan soft invantion melalui program BRI (Belt Road and Initiative) ke beberapa negara termasuk Indonesia yang di targetkan tahun 2030 sudah menjadi negara protektorat nya China Komunis. Indonesia tahun 2030 sdh menjadi Indochina berhaluan Komunis.


5. Kenapa ini bisa terjadi ?? Kemana para tokoh, Ulama, intelektual, bahkan TNI/Polri/BIN seolah tak tahu atau sudah masuk dari bahagian permainan ini ??

Jawabannya adalah :


A. Dalam ilmu Geopolitik dan Geostrategi, penaklukan (kolonialisasi) suatu negara atas negara lain, tidak lagi mesti menggunakan kekuatan invansi fisik militer. Strategi baru dalam hal agenda Neo-Kolonialisasi (penjajahan gaya baru) saat ini menggunakan strategi “Asymetric War”. 

Perang non-fisik menggunakan jalur ekonomi, sosial budaya, politik, dan yang terbaru itu adalah melalui strategi “NEO CORTEX WAR”. Yaitu perang pemikiran dan narasi opini dalam mempengaruhi arah politik sebuah negara untuk kepentingan negara adi daya (yg lebih kuat). Strategi “Neo Cortex War” ini lazim juga di kenal dalam Harokah Islam (pergerakan islam) dengan nama “Ghouzul Fikri”.


B. Siapakah para pelaku dan agen “Neo Cortex War” ini ? 

Adalah di bagi dua tahapan. Tahapan pertama,

 1). apabila belum berkuasa mereka akan melebur atau membuat media2 mainstream, merekrut para tokoh intelektual, aktifis, seniman, para aktris dan sutradara, hingga Partai Politik dan ciptkam tokoh publik figur, untuk menyuarakan pikiran2 ideologisnya melalui apakah itu seminar, opini, film, sinetron, dan mempengaruhi kebijakan publik. 

2). Apabila sudah berkuasa, maka mereka akan gunakan instrumen kekuasaan, sumber daya negara, utk merealisasikan agenda2 politiknya.


C. Strategi diatas tentu tidak bisa lahir sim salabim. Tetapi butuh WAKTU, Kesabaran, strategi, taktik, SDM, yang terlatih dan militan. Artinya, program dan strategi hari ini adalah hasil kerja2 mereka baik secara “clandeisten” dan terbuka semenjak puluhan tahun yang lalu. Sekaranglah mereka memetik hasilnya.


D. Siapakah mereka ?? Mereka itu adalah para kader2 komunis yg lahir dari DNA para gembong PKI tahun 1965. Artinya, mereka itu ada yang memang kader komunis secara biologis dan ideologis, tetapi juga ada yang di rekrut secara oppurtunis pragmatis : yaitu mereka manusia2 tamak yang otaknya hanya cari untung dan dapat jabatan.


E. Kelompok para kader2 muda keturunan anak/cucu PKI inilah yang secara militan bergerak TSM (Terstruktur, Sistematis, dan Masive) selama puluhan tahun ini, tanpa di sadari banyak pihak. Dan saat ini “mereka” hampir menguasai 100 persen total sendi2 negara. Mulai dari : Istana, Senayan, Kementrian, Media, POLRI, BIN, TNI (simpul pimpinan), Ormas besar Islam, dst.


F. Dan mereka berkerja rapi, menyusup kedalam lapisan2 penting masyarakat, melalui taktik KKM (Kelompok Kerja Musuh). Dan memegang penuh kendali aparatur negara, seperti Polri- Densus-Kejaksaan, sebagai “Tukang Pukul” bagi kelompok yang di anggap jadi penghalang tujuan politik mereka.



Ichsanudin Norsy


6. Setelah melalui proses yang panjang, hingga para agen Neo-PKI ini dapat merebut tampuk kekuasaan. Barulah mereka melakukan KONSOLIDASI sumber daya kekuatan negara menjadi Sumber daya kekuatan Politik kelompoknya. Kantung Finansial, Kendali Aparat negara (TNI/Polri/BIN), Media, Kementrian Lembaga hingga Legislatif dan Yudikatif mereka kuasai penuh dengan menempatkan kader2 Neo PKI menjabat di dalamnya.  minimal pada lapisan dua pimpinan kementrian dan KL, pasti di pegang anak-anak Neo-PKI.


7. Dimana pusat kekuatan mereka dan posisi Neo-PKI ini dalam tataran Geopolitik Global dan Regional ???

Jawabannya ; Dalam struktur Geopolitik Global itu ada TIGA tingkatan (level). 

Yaitu : 

1. Elit Global. 

2. Oligarkhi. 

3. Proxy.


ELIT GLOBAL : adalah kelompok “elit minority” yang sejatinya penguasa dunia, yang mengendalikan dunia saat ini. Merekalah para kelompok yang melahirkan “The New World Order”. Yaitu kelompok City of London, Rotschil bersaudara, Rockcheveller, illuminati, dimana negara sekelas AS, Inggris, pun di bawah kendalinya.


OLIGARKHI : Adalah kelompok elit kawasan, lokal sebuah negara yang SENGAJA di bentuk oleh kelompok Elit Global tadi, untuk jadi “Bumper” kamuflase kelompok Elit Global itu.


Para oligarkhi ini di ciptakan, di rekrut, di bina, untuk sebagai pelaksana strategis dalam mengendalikan negara/kawasan/ dibawahnya. Dan kelompok Oligarkhi ini bisa berasal/berbentuk Negara, pemerintahan, organisasi lembaga dunia (PBB) seperti IMF, Kelompok Taipan, Konglomerat, Mafia, dan Raja2 bisnis bahkan Raja di sebuah negara.


PROXY : Adalah orang/figur/tokoh/pejabat/kelompok/Parpol, yang di bentuk oleh para Oligarkhi tadi. Sebagai Eksekutor pelaksana kepentingan mereka di lapangan. Para Proxy ini juga ada yg bersifat ideologis, oppurtunis ada juga yang “dunguis”. Yaitu seperti para buzzer, influencer. Para Proxy atau Jongos atau agent atau boneka ini juga ada level tingkatannya. Mulai dari menjabat sebagai PRESIDEN, menunjuk Mentri, Kapolri, hingga terus turun ke bawahnya.


8. Dalam konteks Indonesia saat ini, dimanakah posisi para kader Neo-PKI ini ??

Jawabannya ; Dalam konteks Indonesia, para kader Neo-PKI ada pada level PROXY. 

Sebagai ujung tombak pelaksana di lapangan. Karena para anak Neo/PKI ini paling tepat untuk menjadi ujung tombak terdepan, karena punya MOTIVASI, MILITANSI, BALAS DENDAM atas tragedi 1965. Para anak Neo-PKI ini pasti akan mau melakukan apa saja dalam mewujudkan dendam dan ambisi ideologis politiknya.


Jadi wajar, dalam pemerintahan hari ini, aura kebencian terhadap ISLAM dan mengkerdilkan TNI sangat sistematis dan besar. Karena musuh utama para anak Neo-PKI ini adalah ; ISLAM dan TNI. Di sinilah licik dan cerdiknya para Oligarkhi memanfaatkan n berkolaborasi dgn para anak2 Neo PKI dalam menguasai Indonesia.


9. Lalu apa modus, target, dari para Elit Global-Oligarkhi-Proxy terhadap Indonesia dan dunia ??


A. Target Oportunisnya adalah : Bagaimana mengeruk sebesar-besarnya sumber kekayaan alam negara Indonesia. Dimana Indonesia secara sumber kekayaan alam adalah masa depan dunia yang kaya raya. Baik melalui tambang, eksplorasi migas, perkebunan, APBN, pajak, perdagangan, dan lalu lintas jasa perdagangan.


B. Target Ideologis ; Membumi hanguskan Islam, ajaran Agama dari bumi Nusantara. Karena Neo PKI itu anti Tuhan, anti Agama. Mereka ingin manusia tunduk pada aturan yang mereka buat. Tak ada boleh pengaruh agama dalam kehidupan bernegaranya.


10. Apa kekuatan utama dan senjata para Elit Global/Oligarkhi/Proxy ini ?? Sehingga mereka saat ini begitu berkuasa. Dan bagaimana posisi Islam ??

Jawabannya ;


A. Kekuatan utama mereka adalah, menghalalkan segala cara, dan tahu kelemahan utama manusia itu adalah ; HARTA-TAHTA-WANITA. Dimana semua itu adalah akidah mereka yaitu “Dialektika Matreistis-Hedonis”. 

Makanya salah satu amunisi dalam strategi “NEO CORTEX WAR” tadi adalah ; Bagaimana membumikan pemikiran gaya hidup matrealistis, hedonis, kemewahan, tamak uang, sex, dalam kehidupan manusia. Karena hal itu samgat ampuh melumpuhkan KEIMANAN seorang  sosok manusia yang punya syahwat dan nafsu.


B. Posisinya dengan Islam adalah, benturan ideologis dan theologis. Dimana benturan ini sudah ada dan terjadi sejak dunia ini ada, sejak zaman para Nabi. Karena, Islam adalah sebuah ajaran langit (Konserfative) yang mempercayai adanya Tuhan, Syurga, kehidupan Akhirat (Ghaib). Yang membimbing ummatNYA ke arah jalan yang BENAR. 

Sedangkan mereka, adalah kelompok LIBERALIS. Yang tidak percaya akan adanya ajaran Tuhan, yang memisahkan Agama dari kehidupan. Dan mereka tunduk kepada akal dan syahwat nafsunya. Kelompok Islam (konserfative) itu berpondasi pada SPRITUALITAS, KEIMANAN, dan MORALITAS yang bersumberkan pada ajaran TUHAN.

Sedangkan kelompok Neo PKI, baik itu yang jadi PROXY-OLIGARKHI-ELIT GLOBAL itu berpondasi pada pemikiran MATREALISTIS HEDONIS. Yang bersumberkan pada AKAL dan NAFSU SYAHWAT.


KESIMPULANNYA ADALAH ;


Kalau dalam kaca mata Theoritis, semua hal yg diatas itu adalah sejatinya benturan antara PEMIKRAN berbasis Konserfativisme Vs Liberalisme. Dan dalam kaca mata THEOLOGIS ISLAM, kalau kita terus tarik ke atasnya adalah Pertarungan antara HAQ dan BATIL.


 Kelompok yang percaya adanya TUHAN dan AGAMA. Dengan kelompok yang Mentiadakan Tuhan dan bersumber kepada pikiran akal dan Nafsu serakahnya sehingga wajar akan selalu membawa Kerusakan dan bertentangan dengan ajaran Agama (Islam).


https://www.faktakini.info/2023/07/jokowi-gak-mikir-bahaya-china-atau-agen.html