KISAH TRAGEDI :
LEPAS DARI TUAN MENEER MASUK KE PANGKUAN CUKONG
Rev 30 maret 2017.
By : (Gunan Nasution)
Tahukah Anda kapan bermulanya penjajahan Belanda di Indonesia?
Bukanlah bermula dari invasi militer Belanda ke Nusantara! Tapi bermula dari sebuah kantor dagang VOC Nederland, yang bertengger di Batavia (sekarang Museum Fatahillah), pada tahun 1619.
Perusahaan ini menguasai perdagangan rempah-rempah dan memasarkannya ke seluruh dunia. Menjalankan usaha dagang, kontrak ekonomi dengan pribumi, meluas ke lobi politik, kolaborasi dengan pejabat-pejabat kerajaan Mataram, lalu menjadi penentu kekuatan politik dan kekuasaan, mengangkat raja-raja boneka, sampai akhirnya Mataram bubar dan VOC menguasai teritori, semula hanya Batavia lalu seluruh Nusantara.
Dari kekuatan ekonomi menguasai pemerintahan!
Tahukah anda, tahun 1900, hanya dengan 16 ribu orang Belanda (0.04%) mampu menguasai 35 juta pribumi alias Inlander. Tahukah anda, tahun 1930 (census of the Dutch East Indies), dengan hanya 240 ribu Belanda (0.4%), mereka menguasai 60 juta penduduk pribumi. Kasta Inlader berada diperingkat terbawah, di bawah kasta Eropah dan kasta Timur Asing (Cina).
Inlander hanya sebagai petani, nelayan, buruh, kuli kebon, pelayan di rumah Meneer dan priyayi Jawa, menjadi mesin produksi, menjadi kawula alit.
Mengapa dengan sejumput orang, hanya 0.04% Belanda mampu menguasai mayoritas?
Meneer cukup menguasai Gubernur Jenderal, Residen, Controller. Selebihnya Bupati, Patih, Wedana, diangkat dari pribumi, kelas priyayi yang tak lain adalah boneka dan eksekutor kebijakan Meneer. Para priyayi ini tak lebih dari anjing lokal peliharaan Meneer yang memakan tulang-tulang pribumi, dagingnya diberikan ke Meneer Belanda.!!
Belanda tentu saja juga menguasai hajat hidup ekonomi pribumi Inlander. Meneer bekerjasama dengan etnik Cina untuk menggerakan ekonomi di Hindia-Belanda. Etnik Cina diberi kesempatan untuk menguasai bisnis eceran, pertokoan, menjadi dokter, akuntan, guru dan menjadi kolektor pajak dari pemerintah Belanda. Juga secara hukum mendapat perlakuan tersendiri urusan pidana dan perdata, lebih tinggi dari pribumi.
Di tahun 1930, etnis Cina sudah menguasai ekonomi kelas menengah, di atas pedagang kecil pribumi. Di atasnya adalah pengusaha monopoli Belanda yang menguasai industri dan perkebunan gula, rempah-rempah, teh, coklat, tembakau, kopi, karet.
Pada era kemerdekaan, pengusaha Belanda meninggalkan Indonesia. Kekosongan usaha ini diambil alih oleh pengusaha etnik Cina yang notabene sudah lebih siap. Jadilah mereka naik menjadi pengusaha besar.
Meskipun dijajah secara politik dan ekonomi, dibutuhkan ratusan tahun munculnya kesadaran para pribumi, bahwa mereka terjajah, bahwa mereka harus merebut hak-hak politiknya, bahwa mereka harus merebut Indonesia yang merdeka. Muncullah pergerakan masa nasional bermotif kemerdekaan politik dan kekuatan ekonomi pribumi : Budi Utomo, Sarekat Dagang Islam, Sarekat Islam, Indische Partij (IP), PNI.
Kini Indonesia telah merdeka secara politik.
Tapi sadarkah kalian wahai PRIBUMI bahwa Anda belum merdeka secara politik apalagi secara ekonomi?
Tahukah Anda, etnik Cina di Indonesia adalah 5% atau lebih 12 juta jiwa (sensus 2014). Angka ini meningkat pesat dibandingkan sensus tahun 1930 yaitu hanya 2%, pada jaman kolonial. Tahukah anda dengan hanya 0.04% Belanda bisa menguasai 97.4% pribumi?
Tahukah anda kini dengan 5% etnis Cina, tentu lebih dari cukup untuk menguasai segala-galanya.!! Segala-galanya tak hanya menguasai ekonomi tapi juga politik dan pemerintahan.!!
Bahkan Liu Yandong, Wakil Perdana Menteri Cina, Rabu 27 Mei 2015, berdiri di depan podium di Auditorium FISIP UI, Depok, dalam pidato nya Liu berani menyatakan akan mengirim 10 juta warganya ke Indonesia untuk menjadi tenaga kerja. Tidak sulit bagi etnik Cina mencari kerja di Indonesia, bukankah sebagian besar lapangan kerja dikuasai mereka?
Sadarkah Anda wahai kalian pribumi, etnik Cina telah menguasai 80% ekonomi nasional, pemilik 75 % dari perusahaan yang terdaftar di Jakarta Stock Exchange.
Majalah Forbes Desember 2015 melansir daftar orang terkaya di Indonesia, 8 dari 10 konglomerat terkaya di Indonesia dan 90% dari 50 orang terkaya di Indonesia adalah etnik Cina.
Total kekayaan mereka seluruhnya mencapai US$ 92 miliar atau setara Rp 1.264 triliun (kurs US$13.759 per dolar). Setara dengan 65% APBN Indonesia !
Maka keuangan mereka sangat mampu untuk menguasai negara.
Sadarkah Anda wahai pribumi, etnik Cina menguasai 87% lahan di Jakarta (M.S. Kaban, eks Menteri Kehutanan). Etnik Cina menguasai 74% tanah di Indonesia (real estate, property, mall, pertambangan, perkebunan sawit, HPH) (Prof. Yusril Ihza Mahendra).
Ada 29 Taipan yang menguasai 50% perkebunan sawit di Indonesia, seluas 5,1 juta ha, setara setengah pulau Jawa (Tempo, 13 Februari 2015).
Sadarkah Anda wahai pribumi : bank-bank swasta besar adalah milik etnik Cina : BCA, Danamon, Panin, Mega, CIMB Niaga, Commonwealth, Sinar Mas, UOB Buana, OCBC NISP, dll. Pribumi menabung di sana, pengusaha etnis Cina mengemplang untuk usahanya!!
Sadarkah Anda wahai pribumi : 80% perusahaan farmasi dan sebagian besar RS besar swasta dimiliki etnik Cina.
Sebagaimana strategi VOC,
Kni etnik Cina masuk mencengkram jabatan politis di pemerintahan.
Sebagian besar pengusaha Cina berkolaborasi untuk menundukan pribumi menjadi Gubernur dan Bupati. Karena mustahil bisa memenangkan pilkada tanpa sokongan dana yang besar.
Coba perhatikan...bagaimana seorang yang terkena kasus PAPA MINTA SAHAM n kemudian mundur dari ketua DPR......Lantas bisa menjadi Ketua Golkar bahkan bisa kembali menjadi Ketua DPR......
Bukankah ini sesuatu yang aneh bin ajaib?
Bukankah hal tsb bisa terjadi karena kekuatan UANG yg dimiliki oleh para pemilik modal....yang tentunya ingin mengamankan bisnisnya melalui penguasaan politik....yg terkait dengan partai politik dan pemerintah yang sekarang dipegang oleh PDIP dan koalisi nya.
Dengan demikian etnik Cina bisa memelihara “pribumi lokal” yang melayani keinginan ekonomi dan politik majikan. Bahkan beberapa etnik Cina sudah menduduki posisi Bupati, Walikota, Menteri, Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Ketua Tim Ahli Wakil Presiden JK.
Sadarkah Anda wahai pribumi : kekuatan Cina mendorong agar tokoh mereka (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta. Skenario ‘cukong’ bertujuan agar ibu kota negara yang menjadi ibukota dan pusat ekonomi, jatuh ke tangan orang-orang Cina.
Secara faktual etnis Cina tidak hanya melakukan penjajahan ekonomi bangsa Indonesia, tapi sudah mulai menguasai pemerintahan. Kaum pribumi hanyalah menjadi “kuli dan jongos” di negeri nya sendiri, menggadaikan harta dan hajat hidupnya kepada penjajah baru, majikan baru, kolonial baru : Cukong dan Taci.
Lepas dari rumah Meneer masuk ke pangkuan Cukong.!!
Cina menguasai Indonesia, kolonialis baru bercokol.
Tapi apakah dibutuhkan ratusan tahun pula untuk menyadarkan pribumi bahwa mereka terjajah secara ekonomi dan politik?? Wahai kaum bumiputra bangkitlah !!
*Semoga tulisan ini menyadarkan kita bersama. Sebagai intelektual pewaris Budi Utomo dan semangat Sumpah Pemuda seharusnya tersentuh memikirkan nasib bangsa dan anak cucu kita kelak.
NARASI DIATAS tidak utk menyudutkan etnis tertentu TETAPI hanyalah untuk INTROSPEKSI .....agar kita bisa merumuskan JALAN/CARA TERBAIK untuk bisa segera mewujudkan KEADILAN SOSIAL bagi SELURUH RAKYAT INDONESIA dengan cara BERSATU PADU seluruh WNI mengupayakan secara sungguh2:
1. Penegakan Hukum scr adil dg mengintensifkan PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI dan PENYITAAN HARTA para koruptor
2. MENCERDASKAN kehidupan bangsa melalui pendidikan scr massive n bermutu....agar rakyat cerdas n pintar shg bisa MANDIRI tidak mudah dibodohi.
3. AFIRMATIVE ACTION utk golongan ekonomi lemah agar memiliki kemampuan berusaha/meningkatkan usahanya....sehingga dpt mengurangi ketimpangan ekonomi dlm waktu yg sesingkat singkatnya
4. .....dst silahkan diteruskan atau disempurnakan (dg mengadopsi visi misi n program kandidat capres 2024 )...
🙏🏼
1 persen warga menguasai 50 persen pendapatan nasional
Ada 4 orang Indonesia yg kekayaannya hampir setara dengan separuh penduduk Indonesia, Siapa?
@Bagaimana hal tsb bisa terjadi?
@Bagaimana cara mengatasi masalah kesenjangan sosial?
KESENJANGAN Sosial (jurang antara kaya n miskin) TERBURUK nomor 4 di dunia adalah Indonesia.
800 petugas kpps YG TEWAS pd pemilu 2019, bagaimana kelanjutannya?
▪︎Jakarta, dipenghujung 2022.
By > Einz Harz Dinata.
Dalam Setahun Kekayaaan Low Tuck Kwong (LTK)
Bertambah 148 Trilyun hanya dari Tambang Batubara.
Luarrr Biasaa bukan ..!?
dengan berasumsi jika biaya untuk menjadi Calon Presiden membutuhkan Rp10 Trilyun,
maka seorang LTK dalam setahun bisa membiayai (baca:membeli) 15 pemimpin 'boneka'
amazing ..!
ini lah kondisi yang terjadi saat ini di Indonesia, sumber kekayaan alam negara yang salah kelola,
salah satunya tambang Batubara
Lahan tambang batubara adalah tanah negara yang diberikan hak konsesi secara gratis
dari 50 orang terkaya di Indonesia, belasan orang berasal dari pengusaha tambang batubara,
bayangkan hanya dari 'batubara' dapat menghasilkan belasan orang yang kekayaanya kalau ditotal sampai ratusan trilyun,
belum lagi dari Nickel, Emas, Gas, Minyak Bumi, Hutan dll
Betapa kayanya negeri ini ..
Tetapi kekayaan itu tidak dirasakan oleh sebagian besar anak negeri
terlebih khususnya rakyat pribumi,
Kekayaan sumber daya alam hanya dikuasai dan dinikmati segelintir oligarkhi - taipan asing - aseng
dan bukan rahasia lg.. tentu saja segelintir individu para pengambil keputusan (penguasa) yg menikmati 'potongan kue' dari oligarkhi² tsb.
Masih hangat berita seorang Bupati (Meranti Kep.Riau) yang wilayahnya penghasil minyak bumi tapi warganya hidup dalam garis kemiskinan
Beliau protes keras di dlm rapat ttg pembagian hasil, mungkin saja niat beliau mulia ingin memakmurkan rakyatnya, tapi apa lacur .. justru beliau bnyk 'disudutkan' para petinggi
Penguasaan 'kue ekonomi' yang begitu timpang
dan yang lebih mirisnya lagi mereka para oligarkhi-taipan-asing-aseng kebanyakan masih banyak yg membandel untuk membayar pajak - PNBP
Sementara itu disisi lain ratusan juta (mayoritas rakyat pribumi) masih berjuang-berjibaku mencari nafkah
yg sekedar utk bertahan hidup, hanya sanggup utk membeli makan bukan untuk menumpuk kekayaan, hari itu berjibaku cari duit digunakan utk hari itu jg agar dapat menghidupi keluarganya.
Inikah tujuan bernegara yang sebesar-sebesarnya memberikan kemakmuran untuk seluruh rakyat itu ..???
yang tertuang jelas di pasal dalam UUD Negara Republik Indonesia 1945 :
• Pasal 33 ayat (3) yang berbunyi “ Bumi, Air dan Kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat ”
• Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) menegaskan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Wahai pribumi, anak bangsa pewaris sah negeri ini ..
apa yg dapat kalian lakukan melihat kondisi negeri yang salah kelola ini ?
Bilakah anak cucu pewaris sah negeri ini dapat hidup makmur di negeri yang super kaya akan sumber daya alamnya ini ..?
waullahualambishawab..